“Jawa Pos harus menyajikan yang berita paling baru. Tidak boleh kalah baru dari kompetitor. Bagaimana caranya? Temukan ide kreatifnya,” kata Dahlan. Maka sejak 1991, Jawa Pos sudah sering cetak dua kali sehari. Meski demikian, namanya tetap koran pagi. Soalnya, dua-duanya beredar pagi. Untuk merealisasikan keinginan itu, dibuatlah dua deadline berita. Tenggat pertama pukul 24:00 dan kedua pukul 02:00. Tenggat pertama di distribusikan untuk kota-kota Semarang, Jogja, Denpasar dan kota di Jatim yang jauh dari Surabaya.Tenggat kedua untuk Surabaya dan sekitarnya. Itu hanya satu inovasi Jawa Pos sehingga bisa menjadi salah satu jaringan berita terbesar di Indonesia. Masih banyak inovasi-inovasi lain yang membuat Dahlan Iskan, sang konseptor layak disebut sebagai seorang pelopor yang mengubah industri koran Indonesia.
http://terobosandahlan.com/portfolio/sang-pelopor-dari-timur/